BeritaWonogiri.com (WONOGIRI) – Cinta itu bukan seperti yang kau katakan, bukan pula yang kita ucapkan. Cinta itu memberi bukan merenggut. Cinta itu melindungi bukan merusak, dan Cinta itu adalah keindahan alami yang harus dilestarikan.
Seperti keindahan ‘Karst Pegunungan Sewu’ di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri, adalah wujud Cinta Tuhan yang wajib kita jaga dan pertahankan.
Batuan kapur dan bentang alamnya yang unik seperti gua, luweng dan sungai bawah tanah butuh sentuhan kasih sayang, agar tidak musnah ditelan peradaban.
Itulah filosofi yang penulis tangkap dari wisata alam karst Bukit Dewa-Dewi di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Cinta dan Kasih sayang tersebut diekspresikan dalam wujud patung Rama-Sinta di puncak bukit, menggambarkan cinta abadi dan semangat untuk selalu menjaga, melindungi dan menghormati alam.
Destinasi Bukit Dewa Dewi di Dusun Sumur, Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro merupakan wisata alam yang dikonsep tanpa merubah latar belakang kawasan. Destinasi wisata ini menawarkan panorama alam kebun alpukat di tanah terasiring dan bukit kapur nan indah menawan.
Meski bukan wilayah berhawa dingin, udara di atas bukit dewa-dewi cukup segar. Sesekali hembusan angin laut dari pantai selatan bertiup spoi, menyapa ketenangan kawasan yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Banyak yang bisa dinikmati pengunjung di lokasi wisata selain melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Di lokasi ini juga didirikan banyak gazebo sebagai tempat peristarahatan, minum kopi dan bercengkrama dengan keluarga.
Bukit Dewa Dewi juga menjadi favorit para pecinta fotografi karena banyak spot foto instagramable seperti Gapura Cinta dan Taman Patung Dewa-Dewi sebagai simbol cinta yang melegenda.
Tak kalah menariknya adalah Spot Sunrise dan Sunset di atas bukit yang bisa dinikmati wisatawan setiap pagi dan sore hari.
Untuk sampai di lokasi wisata, pengunjung bisa minta petunjuk arah melalui google maps. Jarak tempuh dari pusat kota Wonogiri sekitar 35 kilometer ke arah selatan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Akses menuju lokasi pun cukup mudah melewati jalan beraspal. Namun mendekati lokasi bukit medannya cukup rumit, banyak jalan berkelok dan menanjak. Lokasi ini juga bisa ditempuh lewat Kabupaten Pacitan Jawa Timur dan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Irfandy*)